Stimulasi anak 2 tahun – Di awal-awal tahun setelah kelahiran atau 1000 hari pertama, perkembangan dan pertumbuhan seorang anak akan bertambah pesat. Pada usia 2-3 tahun, otak anak akan terus berkembang dan saling terhubung di antara neuron atau jaringan sel otak.
Di usia tahun ke-2 juga anak akan semakin pintar bisa berbicara, berjalan, belajar, berkreativitas, hingga bahkan mulai bisa berlari. Maka dari itu, sebagai orang tua, penting bagi Anda untuk bisa memberikan beragam jenis stimulasi kepada anak seperti stimulasi visual (penglihatan). verbal (bicara), auditif (pendengaran), hingga taktil (sentuhan).
Lantas, contoh stimulasi apa saja yang tepat bagi anak berusia 2 tahun agar bayi semakin lancar jalan dan berbicara? Yuk, simak melalui ulasan lengkap pembahasan di bawah ini!
Baca Juga: Ciri-Ciri Anak Stunting Usia 2 Tahun, Terkait Fisik dan Perilakunya!
Sekilas Tentang Tumbuh Kembang Anak 2 Tahun
Secara umum, anak usia 2 tahun atau balita memang memiliki perkembangan dan pertumbuhan yang pesat dengan ditandai, seperti pertambahan tinggi dan berat badan anak. Selain itu, terdapat juga peningkatan terhadap kemampun motorif, kognitif, komunikasi atau bahasa, emosional, dan juga keterampilan untuk bersosialisasi.
Setiap aspek perkembangan dan pertumbuhan anak pada usia tersebut akan saling berpengaruh antara satu sama lain. Melansir Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak, bahwa pada anak usia 2 tahun atau 24 bulan memiliki acuan data sebagai berikut:
Anak laki-laki usia 2 tahun : Memiliki berat badan normal sekitar 9,7 – 13,6 kg dengan tinggi/panjang badan sekitar 81,7 cm sampai 90,9 cm.
Anak perempuan usia 2 tahun : Memiliki berat badan normal sekitar 9 – 13 kg dengan tinggi/panjang badan sekitar 80 cm sampai 89,6 cm.
Kenapa Anak Perlu di Stimulasi?
Memiliki anak yang sehat, cerdas, dan tumbuh kembang secara maksimal merupakan hal yang diinginkan setiap orang tua. Proses tumbuh kembang anak sendiri merupakan hasil interaksi dari faktor gen (keturunan), faktor lingkungan, dan faktor parenting (cara asuh). Pada usia 0 – 5 tahun, pertumbuhan dan perkembangan anak akan berlangsung pesat sehingga sering disebut sebagai “Golden Age”.
Sebagai orang tua, Melansir laman Universitas Airlangga, Anda juga perlu memberikan stimulasi kepada anak saat masa keemasan tersebut karena stimulasi bisa sangat membantu dalam menstimulasi otak untuk menghasilkan sejumlah hormon-hormon yang diperlukan dalam masa perkembangan anak. Stimulasi bisa diberikan dalam bentuk sederhana dan mudah dilakukan yang didasarkan pada cinta tulus dan kehangatan dari Anda sebagai orang tua.
6 Contoh Stimulasi Anak 2 Tahun agar Cepat Lancar Jalan dan Berbicara
Agar pertumbuhan dan perkembangan anak 2 tahun semakin maksimal, Anda perlu memberikan stimulasi positif yang penuh kasih sayang dan perhatian. Sebab anak akan lebih memahami dan belajar sesuatu pengalaman yang diberikan dengan unsur emosional positif.
Maka dari itu, stimulasi penting diberikan untuk mendukung anak bayi lebih cepat belajar, baik berjalan atau berbicara. Berikut sejumlah contoh stimulasi anak 2 tahun agar cepat lancar jalan dan berbicara:
1. Sering Mengajak Anak Berbicara atau Membacakan Cerita Dongeng
Contoh stimulasi pertama yang bisa Bunda berikan ialah dengan sering mengajak anak berbicara atau membacakan cerita dongeng. Bunda bisa mengajak anak berbicara kata pendek sampai ia mengerti apa maksud dari perkataan tersebut. Koreksi juga pengucapan kata yang kurang tepat agar anak bisa paham akan pelafalan kata yang benar.
Melansir Healthline, membacakan buku atau cerita dongeng pada anak balita setiap hari merupakan salah satu cara terbaik untuk mendorong perkembangan bahasanya. Terdapat sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 bahwa anak bisa mendapatkan kosakata yang lebih luas melalui pembacaan buku bergambar dibandingkan dengan mendengarkan percakapan orang dewasa.
2. Berikan Anak Kegiatan yang Mengasah Inderanya
Selain menstimulasi kemampuan berbicaranya, Bunda juga perlu memberikan dorongan kegiatan yang bisa mengasah inderanya. Kegiatan yang dilakukan anak dapat menstimulasi kemampuan inderanya, seperti indera peraba, indera penglihatan, indera pendengaran, dan juga indera penciuman.
Bunda bisa memberikan kegiatan berupa doodling atau aktivitas kegiatan menggambar atau corat-coret yang dibuat secara bebas tanpa ada aturan baku. Kegiatan doodling ini bisa mengasah kemampuan indera peraba dengan semakin menyempurnakan kemampuan menggenggam benda yang berupa alat warna. Hal ini juga membantu melatih motorik halus dan indera penglihatan bayi balita.
Baca Juga: 6 Pilihan Makanan untuk Anak Tipes agar Cepat Sembuh dan Tetap Disuka
3. Mengajak Anak Berjalan-Jalan Sebentar di Luar Rumah
Contoh stimulasi anak 2 tahun selanjutnya yang bisa Bunda coba ialah dengan mengajak anak balita berjalan-jalan sebentar di luar rumah. Agar anak tidak bosan, Bunda bisa mengajak anak untuk beraktivitas fisik berjalan di luar rumah. Kegiatan stimulasi ini bisa merangsang kecerdasan kinetik dan keterampilan motorik kasar anak.
Melansir Pregnancy Birth Baby, menyediakan lingkungan fisik dan sosial yang mendukung dapat membantu anak balita berlatih berjalan. Ajak anak untuk bermain bersama saat mereka bereksplorasi bisa membantu membangun rasa kepercayaan dirinya. Selain itu, Bunda juga bisa menstimulasi kemampuan berjalan anak dengan memosisikan diri sekitar dua meter dari balita dan membiarkannya berjalan mandiri untuk ke arah Bunda.
4. Memberikan Anak Mainan Edukatif
Mainan dapat menjadi wadah edukatif bagi anak untuk belajar dan berkembang di usianya yang beranjak 2 tahun. Mainan edukatif dapat membantu stimulasi anak dalam keterampilan motorik, berpikir, dan berkreativitas.
Beberapa jenis mainan edukatif yang bisa Bunda berikan kepada anak, seperti puzzle gambar, balok susun warna-warni, mainan alat masak, dan mainan alfabet dan angka. Meski begitu, Bunda juga perlu mengawasi anak saat bermain agar anak tidak menelan mainan yang mungkin agak kecil.
5. Mendengarkan dan Mengajari Anak untuk Menyanyikan Lagu Sederhana
Mendengarkan musik kepada anak dan mengajarinya untuk menyanyikan lagu-lagu sederhana dapat menjadi contoh stimulasi anak 2 tahun yang bisa Bunda terapkan juga. Dengan mendengarkan alunan musik kepada anak bisa membantu ia mendengarkan beragam kosakata baru yang mungkin belum pernah didengarnya.
Melansir Unicef, bahwa ahli saraf yang mempelajari otak bayi mengatakan musik dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi bayi. Ternyata musik dapat memberikan perbedaan besar pada otak bayi Bunda. Efek positif ini bisa meluas memengaruhi ciri-ciri kepribadiannya nanti yaitu, seperti suka membantu dan kooperatif.
Beberapa manfaat musik kepada balita Bunda diantaranya memperbaiki suasana hati dan memberdayakan anak kecil dengan mengurangi tingkat stres, Merangsang pembentukan bahan kimia otak seperti dopamin dan oksitosin, meningkatkan konsentrasi, dan meningkatkan kosakata bayi. Bunda bisa mengajarkan lagu-lagu sederhana anak untuk didengarkan yang kaya akan nilai budaya Indonesia.
6. Mendorong Anak untuk Berinteraksi dan Bermain Bersama Anak Balita Lainnya
Contoh stimulasi yang terakhir bisa Bunda berikan kepada anak balita 2 tahun ialah dengan mendorong ia untuk berinteraksi dan bermain bersama anak balita lainnya. Kegiatan ini dapat mendorong kemampuan sosialiasi balita untuk bisa berinteraksi dengan anak lainnya.
Balita dapat belajar banyak dari kegiatan bermain bersama dengan anak lainnya secara perilaku dan perspektif perkembangannya. Sebagai orang tua, Bunda bisa mengamati dan memperhatikan tingkah balita serta memberikan kebebasan anak untuk berekspresi ketika bermain bersama anak lainnya. Selain itu, Bunda juga bisa masuk berperan untuk mengajarkan etika pergaulan dan sosialiasi kepada balita secara perlahan.
Apa yang Terjadi Jika Anak Kurang diberikan Stimulasi?
Pada masa pertumbuhan dan perkembangan usia emas anak atau “Golden Age”, sebagai orang tua Bunda memang sudah seharusnya memberikan stimulasi positif secara rutin dengan penuh kasih sayang.
Namun begitu, apa yang terjadi jika anak kurang diberikan stimulasi? Melansir laman RS Pondok Indah, apabila anak bayi kekurangan stimulasi dapat memberikan efek kurang baik seperti tumbuh kembang yang menyimpang, kesulitan berbicara, gangguan gerak kasar dan halus, gangguan emosional, kurang bisa bersosialisasi, dan kesulitan untuk belajar.
Baca Juga: Telinga Anak Sakit Sebelah Kanan? Ketahui Penanganan Awal dan Solusi Pengobatannya!
Bantu Tumbuh Kembang Anak Secara Maksimal saat Melakukan Stimulasi dengan Asupan Lengkap dari ChannaFit
Setelah membaca ulasan di atas, Bunda tentu sudah mengetahui bahwa pentingnya memberikan stimulasi positif terhadap anak agar tumbuh kembangnya maksimal. Bunda bisa menerapkan sejumlah contoh stimulasi tersebut kepada anak balita berusia 2 tahun atau lebih. Sebab apabila kekurangan stimulasi, pertumbuhan dan perkembangan anak bisa saja terganggu dan berdampak tidak baik.
Untuk membantu semakin tumbuh kembangnya anak, ChannaFit hadir sebagai asupan nutrisi lengkap yang terbuat dari bahan herbal untuk membantu tumbuh kembang anak, menambah nafsu makan anak, meningkatkan imun tubuh anak, hingga mempercepat penyembuhan luka pada anak.
ChannaFit hadir dengan rasa jeruk yang disukai anak serta mengandung bahan baku 100% alami dari ekstrak ikan gabus budidaya modern, madu, meniran, dan temulawak. Bahkan ChannaFit memberikan dampak terbaik pada penanganan stunting anak di Serdang Bedagai. ChannaFit bisa memberikan pertambahan berat badan dan tinggi badan secara signifikan pada anak yang mengalami stunting dalam sebuah penelitian yang dilakukan.
Itulah ulasan mengenai 6 contoh stimulasi anak 2 tahun agar cepat lancar jalan dan berbicara yang bisa Bunda terapkan. Untuk membeli ChannaFit, Bunda bisa langsung menghubungi nomor (021) 5454413 atau link produk berikut ini.
Segera beli ChannaFit karena ada diskon promo bulan ini untuk membantu tumbuh kembang anak secara maksimal…!!!