Channa.id – Kolaborasi riset stunting yang dilakukan Universitas Bina Nusantara (BINUS), Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Universitas Sumatera Utara (USU) dan PT Mega Medica Pharmaceuticals (MMP) berhasil menurunkan angka stunting hingga 38% di Kabupaten Serdang Bedagai.
Keempat instansi ini telah melakukan penelitian selama 6 bulan yang diikuti oleh 20 puskesmas, 6 kelurahan, dan 243 desa di Sergai. Penelitian membuktikan pemberian sirup yang berisi kombinasi ekstrak ikan gabus, meniran, temulawak dan madu dari PT MMP berhasil menurunkan angka stunting.
Prof. Bens Pardamean, B.Sc. M.Sc.,Ph.D. selaku ketua Tim Peneliti dalam Laporan Penelitian Studi Registry Prevalensi Stunting di Kabupaten Serdang Bedagai mengatakan, inovasi riset ini dilakukan pencatatan melalui Sistem Database Terintegrasi.
“Sergai telah menjalankan program penanganan stunting, berupa pemberian produk dari PT MMP, pemberian PMT, dan kombinasi keduanya,“ kata Bens Pardamean saat memaparkan hasil riset stunting dalam kegiatan Refleksi Inovasi Stunting Bersama Universitas Bina Nusantara, Selasa, 28 Februari 2023.
Dalam acara yang dihadiri oleh Bupati Sergai, H. Darma Wijaya dan sejumlah pimpinan daerah kabupaten/kota, Bens Pardamean mengatakan, proses pencatatan, penyimpanan, dan akses data untuk analisis pengaruh program ataupun intervensi terhadap tumbuh kembang balita stunting dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi StuntingDB.
Ikut hadir secara luring Kepala BKKBN RI dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) yang diwakilkan oleh Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Prof. drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, M.Rep.Sc, Ph.D, Prof. Dr. dr. Sarma Nursani Lumban Raja, Sp.OG (K), Dr.rer.dr. M.Ichwan, M.Sc dari Fakultas Kedokteran USU, dan Tim Fakultas Farmasi USU, Imam Bagus Sumatri, S.Farm., M.Si. Apt beserta dekan Fakultas Farmasi USU, Khairunnisa, S.Si., M.Pharm., Ph.D., dan Direktur PT MMP, Sutristo.
Angka stunting di Serdang Bedagai mencapai 483 balita. Setelah melewati validasi tahap I, dengan membuang data yang berulang, validasi tahap II, dilakukan dengan mengisolasi balita menjadi 219 balita dari 17 puskesmas.
Hasil Penelitian Menunjukan Produk Sirup Channa dari PT MMP Memberikan Dampak Paling Signifikan pada Penanganan Stunting
Setelah penelitian berjalan 6 bulan, karakteristik partisipan penelitian mengalami perubahan pada pertumbuhan tinggi, penambahan berat badan, nafsu makan, dan penurunan frekuensi balita demam atau diare.
“Secara umum, ketiga program penanganan memberikan dampak yang signifikan. Pemberian produk sirup Channa PT MMP memberikan dampak paling signifikan pada partisipan penelitian dibandingkan kedua program penanganan lainnya,”kata Director Bioinformatics & Data Science Research Center di Binus University ini lagi.
Kelompok partisipan penelitian yang mengonsumsi produk sirup Channa PT MMP, tambah Bens, mendapatkan dampak penambahan antropometri yang signifikan sebesar 8,45 cm dan 2,80 kg selama 6 bulan.
“Pemberian sirup yang berisi kombinasi ekstrak ikan gabus, meniran dan temulawak yang dikembangkan oleh PT MMP terbukti berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan,” kata Bens Pardamean.
Sedangkan Sutristo mengatakan, perusahaan fokus mengembangkan produk untuk kesehatan ibu dan anak yang bersumber dari bahan alam Indonesia terutama dari bahan baku ikan gabus Channa striata. Produk yang dikembangkan tersedia dari ibu hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui dan anak-anak.
“Untuk ketersedian bahan baku, perusahaan sudah berhasil melakukan budidaya ikan gabus dengan pakan organik maggot dan indukan ikan hasil domestikasi sehingga sustainability dan kualitas produk dapat tetap terjaga,”kata Sutristo.
Uji Praklinis Kombinasi Ekstrak Ikan Gabus, Temulawak, Meniran, dan Madu Dilakukan Tim USU dengan Hasil yang Menjanjikan dalam Intervensi Kasus Stunting
Sementara uji praklinis kombinasi ekstrak ikan gabus, temulawak, meniran dan madu dalam bentuk sirup untuk mencegah stunting juga dilakukan oleh Fakultas Farmasi USU.
“Suplementasi kombinasi ekstrak ikan gabus, temulawak, meniran dan madu dalam sediaan sirup pada hewan uji dengan dosis 135 mg/kg BB menunjukkan aktivitas paling baik, diikuti dosis 90 mg/kg BB, dosis 45 mg/kg BB,” kata Imam Bagus Sumantri selaku ketua tim peneliti Uji Praklinis Kombinasi Ekstrak Ikan Gabus, Temulawak, Meniran dan Madu dalam sediaan sirup untuk pencegahan stunting.
Ikan gabus (Channa striata) merupakan sumber daya alam lokal yang memiliki potensi gizi dengan kandungan asam amino esensial yang lengkap beserta susunannya mendekati asam amino yang diperlukan tubuh sehingga dapat membantu dalam upaya pencegahan gizi buruk.
Sementara temulawak, meniran dan madu memiliki senyawa yang dapat meningkatkan nafsu makan. “Data menunjukkan kombinasi ekstrak ikan gabus, temulawak, meniran dan madu dapat dijadikan pendekatan yang menjanjikan untuk digunakan dalam intervensi kasus stunting,” kata Sutristo lagi.
Sumber: Media Indonesia